Selasa, 29 Desember 2009

Gerakan Mahasiswa

Gerakan MAHASISWA Kampus sebagai perwujudan dari kaum atau masyarakat Intelektual setiap hari selalu bertaburan dengan wacana-wacana atau isu-isu yang hangat atau lama, dimarkas para calon Cendekiawan ini setiap saat suara berhamburan dari mulut-mulut yang kritis terhadap keadaan. Mereka menghendaki keadaan yang lebih baik, keadilan, Transparansi, kesejahteraan, dan lain-lain. Mereka berdiskusi dikantin, dikelas atau pada saat pelatihan-pelatihan atau dimanapun, bayangkanlah apabila mereka tidak kritis, tidak peduli terhadap kondisi bangsa saat ini atau tidak mengetahui tentang apapun terhadap situasi yang sedang berkembang menjadi apakah bangsa kita ini kelak?
Gerakan Mahasiswa harus mampu berkayuh diantara gelombang panjang dan gelombang pendek agar gelombang panjang tetap terkejar dan gelombang pendek tidak cukup kuat untuk menghancurkan perahu gerakan kita yang rapuh. Satu sisi, Gerakan Mahasiswa harus memfokuskan perjuangan pada upaya kritisisme dan resistensi terhadap kebijakan pemerintah yang anti rakyat, disisi lain Gerakan mahasiswa tetap harus mewaspadai Penetrasi Neo-Liberalism yang membahayakan masa depan Bangsa Indonesia. Gerakan mahasiswa selalu ragu dan senantiasa tidak yakin atas kemampuannya dalam membentuk aliansi Taktis-Strategis dalam melakukan penyikapan atas kondisi kebangsaan.Padahal, sejarah telah mengajarkan pada kita bahwa kemerdekaan hanya bisa direbut setelah adanya kesepahaman, penyatuan komitmen dan ketetapan hati kaum muda Nusantara yang mewujud dalam Sumpah Pemuda ’28 dan Revolusi Agustus ’45. Maka Gerakan Mahasiswa jangan hanya mampu melakukan Kritik situasi tapi juga harus melakukan Kritik sejarah, Memahami Posisi, dan mampu mengukur kekuatan yang mereka miliki, sehingga mampu memformulasikan Strategi dan Taktik serta focus gerakan yang bisa di Aplikasikan secara Efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

F A K T A (FORUM MAHASISWA KAJIAN STRATEGIS dan AKSI)Cirebon