Selasa, 29 Desember 2009

Solusi Krisis Kepercayaan Masyarakat Terhadap Organisasi Pergerakan Mahasiswa

Pergerakan Mahasiswa dalam sebuah wadah, merupakan symbol mediator atau fasilitator yang riil dengan adanya gerakan yang bersifat Action, sehingga gerakan itu tidak terbatas pada tataran wacana saja. Implementasi dari sebuah wacana yang di eksplorkan kedalam sebuah tindakan yang sesuai dengan keinnginan masyarakat akan menimbulkan kesinambungan Paradigma Masyarakat kearah yang lebih baik. Wadah dari pergerakan mahasiswa juga sebagai wahana ide-ide kreatif mahasiswa yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat yang bersifat Sosialis, Agamis, maupun Nasionalis. Jadi, Substansi dari pergerakan berkiblat pada nilai kebenaran dan keadilan (antara hak dan bathil), tetapi substansi tersebut akan luntur ketika pergerakan tersebut sudah ternodai oleh Normatif kebebasan dan kebiasaan buruk oknum-oknum aktivis tanpa mengindahkan historis perjuangan wadah pergerakan, serta tidak patuh terhadap aturan organisasi (AD/ART), dan yang lebih Ironi adalah ketika perjuangan tersebut telah di Iming-imingi oleh hal-hal yang bersifat Materi. Wadah pergerakan dapat menelurkan kader – kader pergerakan yang sering didengungkan masyarakat sebagai mobilisasi gerakan perubahan dengan gaya bahasa yang dikemas secara Edukatif yaitu aktivis mahasiswa / aktivis Intelektual. Namun realitas yang ada, bahwa hari ini gerakan mahasiswa sudah membumingkan Image yang kurang baik, yang telah dikotori oleh oknum – oknum aktivis Instant dalam kesungguhannya untuk berkiprah ataupun keberpihakan pada rakyat. Aktivis apabila sudah berkecimpung kedalam kancah Politik praktis, maka bukan sifat Idealisme / golongan, dan tidak hal yang tabu, ketika oknum aktivis menjual Institusi/Organisasi yang Ia geluti dan bahkan harga dirinya kepada pengusaha, sehingga berdampak krisis kepercayaan pada masyarakat. Dari uraian diatas, perlu kita kritisi bahwa bagaimana Image yang telah mengakar pada masyarakat itu, bias kita rehabilitasi kembali yang notabenenya adalah sumber daya manusia itu sendiri yaitu subyek penggerak/Promotor dan Manajemnnya. Pemulihan ataupun pembenahan image yang sudah berkarat tidak semudah membalikan telapak tangan karena memerlukan waktu dan tenaga yang ekstra tinggi. Dengan kata lain bahwa apabila ingin mewarnai dinamika perubahan dan pembangkit masa kejayaan pergerakan mahasiswa era 60-an, yaitu salah satunya totalitas serta komitmen dan satu persepsi tanpa adanya sesuatu hal (Rekayasa) yang bersifat Hedonis, ataupun memiliki penyakit Kronis ( akut) masyarakat/keberpihakan pada penguasa. Pergerakan mahasiswa hari ini telah terkontaminasi oleh kepentingan-kepentingan Individualisme atau golongan, mengakibatkan tujuan dan apa yang diharapkan dari masyarakat Bias tanpa bermakna. Mengapa gerakan mahasiswa hari ini menjadi bias dan kurangnya Powerisasi untuk mengaspirasikan apa yang kita harapkan? Karena gerakan mahasiswa lebih mementingkan egoisme disbanding kebersamaan artinya hari ini masih terkotak-kotak tidak adanya rasa kebersamaan atau merapatkan barisan. Analoginya adalah apabila Power of Change dapat membumingkan pada birokrasi pemerintah yang tidak konsisten terhadap Rakyatnya. Untuk itulah persoalan-persoalanyang terjadi pada gerakan mahasiswa harus kita ubah supaya kejayaan gerakan mahasiswa di era 60-an.80-an dan 98 dapat kita raih kembali, SEMOGA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

F A K T A (FORUM MAHASISWA KAJIAN STRATEGIS dan AKSI)Cirebon